FAKTOR PENYEBAB STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA SETELAH KEMERDEKAAN
1. Bentuk wilayah yang berupa
kepulauan. Keadaan geografik wilayah Indonesia yang
terdiri atas kurang lebih tiga ribu pulau yang terserak di sepanjang equator
kurang lebih tiga ribu mil dari timur ke barat, dan seribu mil dari utara
selatan, merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya
pluralitas sukubangsa di Indonesia.
Kondisi ini mengakibatkan, meskipun
berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi akhirnya mereka terpisah-pisah di
pulau-pulau yang saling berbeda, sehingga masing-masing terisolasi dan
mengembangkan kebudayaan sendiri. Jadilah masyarakat Indonesia mengalami
kemajemukan ethnik atau sukubangsa.
2. Letak wilayah yang strategis. Indonesia
terletak di antara dua
benua dan dua samudera,
Keadaan ini menjadikan Indonesia menjadi lalu lintas perdagangan, mengakibatkan.
Indonesia banyak didatangi oleh orang-orang asing yang membawa pengaruh unsur
kebudayaan, antara lain –yang paling menonjol– adalah agama sehingga
sangat mempengaruhi terciptanya pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia.
Kondisi ini mengakibatkan masyarakat
Indonesia majemuk dalam hal agama. Lima agama besar dunia ada di Indonesia.
Lima agama besar yang dimaksud adalah
(1) Hindu (pengaaruh India),
(2) Budha (pengaruh bangsa-bangsa Asia),
(3) Katholik (pengaruh kedatangan bangsa
portugis),
(4) Kristen (pengaruh kedatangan bangsa
Belanda), dan
(5) Islam (pengaruh masuknya
pedagang-pedagang dari Timur Tengah).
3. Variasi
iklim, jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa
tempat, misalnya daerah Indonesia bagian Timur yang lebih kering, tumbuh
menjadi sukubangsa peternak, daerah Jawa dan Sumatra yang dipengaruhi
vulkanisme tumbuh menjadi daerah dengan masyarajat yang hidup dari bercocok
tanam. Variasi iklim dan jenis serta kesuburan tanah ini mengakibatkan
masyarakat Indonesia majemuk dalam hal kultur, antara lain cara hidup.
Sumber: http://www.google.com//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar